Setelah sukses mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2009, aku masih tinggal di Hotel Ibis Bungur. Ketika itu hari minggu, semua anak OSN pulang ke kampungnya masing2, termasuk kontingen DIY. Nah, anak2 yang menginap di Ibis (anak matematika dan kebumian) dari DIY pulang semua pagi2 naik bis panitia menuju stasiun Gambir. Tanpa mengutarakan maksudku, aku tidak ikut dengan mereka.
Tapi barangkali sudah ada yang tau. Hehe... Sedih juga sih, melihat mereka pulang, sedang aku ditinggal sendirian di Ibis. Mana aku sudah check out lagi. Nggak mungkin balik ke kamar. Mana jatah konsum OSN sudah selesai lagi, nggak mungkin aku makan di restoran dengangratis bebas sesuka hati.
Haduuh.. sabar yan. Ada kalanya pengorbanan itu menyedihkan. Tak apa. Akhirnya keputusan terakhir saat itu, aku buka buku peganganku dari Jogja. Berjudul "RANGGAWARSITA MENJAWAB TAKDIR". Buku yang inspiratif dan menjadi sumber bacaan utamaku saat itu.
Aku membaca mulai dari halaman pertama. Aku sudah berjanji untuk tidak membacanya ketika musim OSN karena pasti bakal mengganggu konsentrasiku di OSN. Buku itu terlihat punya pengaruh besar padaku ya? Jawabannya iya. Karena aku harus belajar banyak tentang Ranggawarsita.
Sambil membaca buku, aku beristirahat di lobby Ibis. Sesekali melongok jam dinding di ruang itu. Hem... sudah hampir 1 jam tidak terjadi apa-apa.
Rencananya sih aku dijemput pembimbingku, Mas Zainal namanya. Nah, menurut sms dari Mas Zainal, aku bakal dijemput beberapa menit lagi. Ya sudahlah. Ku lanjutkan membaca.
Plak! Kutepuk jidatku sendiri. Orang2 yang ada di lobby sempat kaget juga lalu menoleh ke arah ku. Biar apa kata orang. Ini namanya ekspresi. Hehehe... jujur wae, sebenere aku juga malu sih. Habisnya aku juga nggak sadar tadi kenapa nepuk jidat. Semacam refleks.
O iya, aku baru inget, aku belum mbuat berkas presentasi coba. Wah dodol banget kan? Apa2an. Langsung aja tanpa babibu, aku keluarkan laptop. Lagi2 orang2 pada nglirik ke aku. Terserah.
Ku buka file2. Ku coba membuat template. Wah, gimana nih, belum jadi. Padahal besok senin harus presentasi. Panik dong, secara, acaranya itu nggak main2. Di depan 12 dewan juri coba. Profesor Doktor lagi. Haduh2... itu yang keluar dari mulutku. Manusia memang suka mengeluh ya? Hihihi...
Lanjut yan. Kamu harus konsentrasi. Oke, halaman judul dah selesai. Lanjut ke materinya. Copas2 dari file aslinya. Beberapa menit kemudian, thiiin thiin. Ada klakson mobil berdering. Dari balik jendela, muncul wajah orang2 dalam mobil. Ku perhatikan, ada pembimbingku juga, Mas Zainal. Wah, akhirnya datang juga. Sekitar jam 12-an aku bereskan laptopku, bukuku, barang bawaanku.
"Dah lama ya? Hehe.. macet, tahu sendiri kan Jakarta." Kata Mas Zainal. Oke mas, jawabku. Perut ini sudah keroncongan. Makanan di restoran Ibis sudah tergolong haram untukku yang tak punya duit cash yang cukup. Hehe...
Akhirnya aku sudah berada dalam mobil itu. Berjalan pelan2 keluar dari halaman Ibis. Haah, akhirnya selesai juga. Yes musim OSN selesai! Ada senyum terkembang dalam pikiranku.
Lalu kami berbincang2. Oh ternyata ini mobilnya masnya Mas Zainal. Kakaknya berkeluarga di Jakarta. Wah enak ya kalo punya saudara dimana2, jadinya bisa backpakeran. Wkwkwk...
Akhirnya kami mampir ke warung Soto kayaknya (woh nganti lupa coba). Setelah beberapa mangkuk habis, perutku terisi, akhirnya kami cabut menuju Jakarta Selatan. Tepatnya di LPMP DKI Jakarta. Konon sih, tempat nginapnya itu lebih jelek dari Ibis. Selain banyak nyamuk, terkadang pelayanannya tidak seperti di hotel. Wah, wah, wah. Untung jauh2 hari aku sudah beli Autan (waktu itu nitip Ninda 3B pas di mall deket Ibis. Wkwkwk)
Nah, sampailah kami di LPMP itu. Bagi temen2 jogja, LPMP mirip dengan yang kemarin itu di Prawirotaman selatan jalan. Tapi tak apalah. Lagi2 butuh pengorbanan kan.
Nah, singkat cerita aku bergabung dengan tim DIY di sana. Ada Lisa Caroline dkk (Stece), Ezra Putranda (SMA 8), Nimas Hayu (SMA 8), Astri (SMA 8) dk. Wah ekslusivisme jogja kembali muncul euy. Ya iyalah, bahkan (lebaynya) anak2 Jogja tu ada rasanasionalisme primordialisme yogyanisme yang kuat. Jadi serasa memiliki yogya sebenar-benarnya. Bener nggak sih?
Nah, akhirnya kami ikut serentetan acara di minggu itu. Berikut foto2 yang tercetak di kameraku. Oh ya, kami saat itu mengikuti tahap presentasi Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009.
Tapi barangkali sudah ada yang tau. Hehe... Sedih juga sih, melihat mereka pulang, sedang aku ditinggal sendirian di Ibis. Mana aku sudah check out lagi. Nggak mungkin balik ke kamar. Mana jatah konsum OSN sudah selesai lagi, nggak mungkin aku makan di restoran dengan
Haduuh.. sabar yan. Ada kalanya pengorbanan itu menyedihkan. Tak apa. Akhirnya keputusan terakhir saat itu, aku buka buku peganganku dari Jogja. Berjudul "RANGGAWARSITA MENJAWAB TAKDIR". Buku yang inspiratif dan menjadi sumber bacaan utamaku saat itu.
Aku membaca mulai dari halaman pertama. Aku sudah berjanji untuk tidak membacanya ketika musim OSN karena pasti bakal mengganggu konsentrasiku di OSN. Buku itu terlihat punya pengaruh besar padaku ya? Jawabannya iya. Karena aku harus belajar banyak tentang Ranggawarsita.
Sambil membaca buku, aku beristirahat di lobby Ibis. Sesekali melongok jam dinding di ruang itu. Hem... sudah hampir 1 jam tidak terjadi apa-apa.
Rencananya sih aku dijemput pembimbingku, Mas Zainal namanya. Nah, menurut sms dari Mas Zainal, aku bakal dijemput beberapa menit lagi. Ya sudahlah. Ku lanjutkan membaca.
Plak! Kutepuk jidatku sendiri. Orang2 yang ada di lobby sempat kaget juga lalu menoleh ke arah ku. Biar apa kata orang. Ini namanya ekspresi. Hehehe... jujur wae, sebenere aku juga malu sih. Habisnya aku juga nggak sadar tadi kenapa nepuk jidat. Semacam refleks.
O iya, aku baru inget, aku belum mbuat berkas presentasi coba. Wah dodol banget kan? Apa2an. Langsung aja tanpa babibu, aku keluarkan laptop. Lagi2 orang2 pada nglirik ke aku. Terserah.
Ku buka file2. Ku coba membuat template. Wah, gimana nih, belum jadi. Padahal besok senin harus presentasi. Panik dong, secara, acaranya itu nggak main2. Di depan 12 dewan juri coba. Profesor Doktor lagi. Haduh2... itu yang keluar dari mulutku. Manusia memang suka mengeluh ya? Hihihi...
Lanjut yan. Kamu harus konsentrasi. Oke, halaman judul dah selesai. Lanjut ke materinya. Copas2 dari file aslinya. Beberapa menit kemudian, thiiin thiin. Ada klakson mobil berdering. Dari balik jendela, muncul wajah orang2 dalam mobil. Ku perhatikan, ada pembimbingku juga, Mas Zainal. Wah, akhirnya datang juga. Sekitar jam 12-an aku bereskan laptopku, bukuku, barang bawaanku.
"Dah lama ya? Hehe.. macet, tahu sendiri kan Jakarta." Kata Mas Zainal. Oke mas, jawabku. Perut ini sudah keroncongan. Makanan di restoran Ibis sudah tergolong haram untukku yang tak punya duit cash yang cukup. Hehe...
Akhirnya aku sudah berada dalam mobil itu. Berjalan pelan2 keluar dari halaman Ibis. Haah, akhirnya selesai juga. Yes musim OSN selesai! Ada senyum terkembang dalam pikiranku.
Lalu kami berbincang2. Oh ternyata ini mobilnya masnya Mas Zainal. Kakaknya berkeluarga di Jakarta. Wah enak ya kalo punya saudara dimana2, jadinya bisa backpakeran. Wkwkwk...
Akhirnya kami mampir ke warung Soto kayaknya (woh nganti lupa coba). Setelah beberapa mangkuk habis, perutku terisi, akhirnya kami cabut menuju Jakarta Selatan. Tepatnya di LPMP DKI Jakarta. Konon sih, tempat nginapnya itu lebih jelek dari Ibis. Selain banyak nyamuk, terkadang pelayanannya tidak seperti di hotel. Wah, wah, wah. Untung jauh2 hari aku sudah beli Autan (waktu itu nitip Ninda 3B pas di mall deket Ibis. Wkwkwk)
Nah, sampailah kami di LPMP itu. Bagi temen2 jogja, LPMP mirip dengan yang kemarin itu di Prawirotaman selatan jalan. Tapi tak apalah. Lagi2 butuh pengorbanan kan.
Nah, singkat cerita aku bergabung dengan tim DIY di sana. Ada Lisa Caroline dkk (Stece), Ezra Putranda (SMA 8), Nimas Hayu (SMA 8), Astri (SMA 8) dk. Wah ekslusivisme jogja kembali muncul euy. Ya iyalah, bahkan (lebaynya) anak2 Jogja tu ada rasa
Nah, akhirnya kami ikut serentetan acara di minggu itu. Berikut foto2 yang tercetak di kameraku. Oh ya, kami saat itu mengikuti tahap presentasi Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009.