Kamis, 12 September 2019

Sebuah Pesan dari Eyang Habibie untuk Generasi Milenial


"Semoga selalu di garis depan dalam berkarya nyata."
- B.J. Habibie, di Taman Pintar Jogja, 6 - 2 - 2011

Kita merasa sedih dengan kepergian Eyang Habibie. Bagaimana tidak, semenjak keberhasilan Beliau dalam menerbangkan pesawat N250 Gatotkaca dari landasan pacu Bandara Halim Perdana Kusuma, semua bayi yang lahir berdarah Indonesia pasti dibesarkan dengan gaung karya emas anak bangsa tersebut. Ini tidak berlebihan, pasalnya pesawat terbang merupakan wujud teknologi yang begitu mutakhir: menerbangkan besi.

Saya kemudian terngiang pesan Beliau ketika saya berkesempatan berjumpa dengan Beliau. Saya waktu itu meminta nasihat Beliau. Saya bilang, "Eyang, mohon berkenan Eyang menuliskan nasihat kepada kami, para Pemuda Indonesia." Beliau tersenyum antusias dan menerima spidol yang saya berikan. Beliau lalu menulis nasihat tersebut lengkap dan khas dengan tanda-tangan Beliau.

Berkarya Nyata.
Begitu dalam frasa ini. Begitu nyata. Minimal bagi saya. Oleh sebab itu, semenjak perjumpaan saya dengan Beliau saat itu, saya merasa mendapat suntikan semangat ketika mengingat nasihat beliau. Asli.

Momen yang tepat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memanggil Beliau dalam garis waktu dunia yang begitu tepat, setidaknya dalam perspektif saya. Skenario Allah yang begitu apik dan rapi, seolah tiada henti mengajarkan kepada manusia bahwa setiap yang bernyawa pasti mati. Juga setiap yang bernyawa akan dimintai pertanggung jawabannya. Juga setiap peristiwa akan menjadi pembelajaran bagi yang lainnya, bagi orang-orang yang mau berpikir.

Saat ini, Bangsa Indonesia tengah diselimuti polemik bangsa yang terlampau ruwet. Sebagian sudah pesimistis dengan nasib bangsa ke depan. Kepercayaan kepada pemerintah yang dipandang tiada berdaya menuntaskan permasalahan masyarakat, juga semakin terombang-ambing dengan berita-berita hoax yang merajalela. Beberapa talkshow dan tayangan juga menjadi bukti bahwa citra pemerintah semakin hari semakin tipis. Sebut saja, ketertutupan industri mobil Esemka, isu separatis Papua, isu penyempitan wewenang KPK, tersendatnya pembayaran BPJS ke rumah sakit, lapangan kerja, dsb.

Saya bilang, ini momen yang Allah kasih kepada kita, bahwa kita, khususnya para pemuda generasi milenial, sudah waktunya meneruskan perjuangan Eyang Habibie untuk berkarya nyata. Jangan pernah lengah dengan bergulirnya waktu. Masa muda jangan habis untuk berfoya-foya. Tenaga prima saat muda mari kita gunakan untuk membantu bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, menjadi negeri yang mulia, tanah yang kaya. 

Mari Generasi Milenial, 

Belum ada kata terlambat untuk berubah. Nyatakan karya kita, sesuai bidang keilmuan kita, sesuai dengan keahlian kita. Apa yang bisa kita wujudkan sebagai karya nyata, wujudkan.

Ingat pesan Eyang Habibie, "Semoga selalu di garis depan dalam berkarya nyata."

Jumat, 09 Agustus 2019

Layanan Kantor Samsat Sleman - Agustus 2019

Bulan Agustus ini, saya memperpanjang STNK 5 tahunan di Samsat Sleman. Seperti saat mengurus surat sehat di RSUD Sleman atau SKCK di Polres Sleman, saya bermaksud untuk menuliskan pengalaman dan alur layanan di Samsat Sleman, yang terletak di Jalan Magelang, setelah Pasar Sleman - kalau dari arah Kota Yogyakarta. Namun, ternyata sudah ada yang mengulasnya dengan jelas di blog sapacerita. Jadi, bagi Anda yang pengin tahu alurnya, biar tidak terlalu bingung, cek aja di blog sapacerita itu. Walaupun begitu, jaman sekarang ini, layanan-layanan di instansi-instansi pemerintah sudah semakin jelas dan tertata. Saya datang ke Samsat tidak tahu menahu pada awalnya tentang alur perpanjangan STNK, namun melihat khalayak yang juga mengurus hal yang sama di sana, jadinya cepet ngertinya. Belum lagi sama petugas polisi nya juga sudah diarahkan dengan jelas.

Well, karena sudah dijelaskan sapacerita, maka tidak akan saya jiplak disini karena alurnya masih sama untuk Agustus 2019 ini. Di sini, saya akan memposting tambahannya saja, yaitu Jenis Pelayanan di Kantor Samsat Sleman, per Agustus 2019.





Semoga bermanfaat.

Selasa, 16 April 2019

Jejak ekologis: ada dosa yang tidak kita ketahui

Suatu sore, temen saya mengirimkan link film dokumenter berjudul Sexy Killers, besutan Dandhy Laksono dan Suparta Arz. Karena memang baru istirahat dari pekerjaan saya, maka saya klik link itu dan nonton sambil makan siang.

Cerita sekilas, film itu menceritakan dampak negatif pada aspek sosial lingkungan dari kegiatan pertambangan batubara, berikut para pelaku usaha batubara yang ternyata orang-orang penting di pemerintahan, baik di daerah maupun pusat. Batubara yang dikeruk di bumi Kalimantan dibawa menggunakan tongkang-tongkang menuju PLTU-PLTU di Jawa dan Bali. Listrik yang dihasilkan oleh PLTU menyokong kehidupan di Pulau Jawa, Bali dan sekitarnya.

Kita di Jawa, terlupa bahwa listrik yang kita nikmati di rumah selama ini ternyata membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit pada warga di sekitar areal pertambangan dan PLTU, bahkan lingkungan laut di sekitar PLTU. Kita merupakan bagian dari rantai panjang perubahan-perubahan ini. Inilah yang kemudian dibahas oleh para ahli lingkungan, sebagai istilah Jejak Ekologis.

Ternyata, jejak ekologis ini kadang membawa efek buruk, yaitu terdampaknya kehidupan sosial dan lingkungan sekitar. Ini barangkali menjadi dosa kepada kita, dan kita tidak pernah menyadarinya. Oleh sebab sempitnya pengetahuan kitalah, kita diajarkan doa taubat, mohon ampun pada Allah Subhanahu wa ta'ala seperti berikut ini.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى

“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii"

"Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan." (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa yang tidak ketahui.
Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/1463-doa-memohon-segala-ampunan.html

Sabtu, 12 Januari 2019

Pengalaman tentang tidur

Kali ini tentang tidur.

Setiap manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna. Ada kalanya tubuh bisa beraktivitas prima, namun ibarat mesin, ada waktu untuk istirahat. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan waktu malam untuk waktu istirahat bagi manusia, bahkan bagi sebagian besar makhluk hidup. 

“Karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. al-Qashas: 73)

Istirahat yang dimaksudkan adalah tidur. Nah, disini saya bermaksud mengemukakan pendapat saya berdasarkan pengalaman saya saat tidur.

Tidur merupakan suatu misteri bagi kita semua. Proses dan fenomena alamiah bernama tidur ini benar-benar di bawah kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, salah satunya untuk menunjukkan bahwa manusia itu benar-benar lemah, yang masih membutuhkan tidur. Banyak para peneliti yang meneliti dengan seksama proses tidur ini, hingga sampai pada teori fase-fase tidur: Non-Rapid Eye Movement dan Rapid Eye Movement. Silakan cari di google untuk itu.

Saya belum begitu percaya dengan fase-fase tersebut. Namun ada pengalaman menarik yang saya rasakan saat tidur.

Ada kebiasaan orang tidur sambil mendengarkan sesuatu, seperti radio atau televisi. Pun dengan saya, beberapa hari terakhir ini membutuhkan radio sebagai pengantar tidur. Saya mendengarkan Radio Muslim di laman streaming.

Nah, ternyata malam itu saya bermimpi. Mimpi saya isinya tentang sesuatu yang biasa diputar di radio tersebut. Yang membedakan adalah kadang ada satu adegan saya dinasihati oleh suara-suara yang ternyata dari radio. Juga ada suara ngaji al-Qurán yang terbawa sampai mimpi.

Hingga akhirnya terbangun, siaran radio masih aktif dari ponsel saya, yang saya letakkan agak jauh dari bantal.

Saya kemudian berpikir, kalau memang iya suara radio masuk ke dalam alam bawah sadar, maka benar-benar berbahaya jika kita memilih suara pengantar tidur itu dari hal-hal yang diharamkan seperti radio atau televisi penuh musik.

Jadi, lewat tulisan ini, saya berpesan pada siapapun yang biasanya tidur sambil mendengarkan suara tertentu dari radio atau televisi, pilihlah suara yang halal seperti murottal atau radio yang bersih seperti Radio Muslim. Silakan baca juga hukum mendengarkan murottal sebagai pengantar tidur.

#pengin-ketemu-Rasulullah-dalam-mimpi