Suatu hari tertanggal 11 Rajab 1412 sore,
Ummi (ibu saya) sudah mulai gelisah dan kesakitan karena kontraksi perut. Seorang jabang bayi rupa-rupanya sudah siap untuk memulai perjalanannya di dunia. Ummi lalu diantar Abah yang saat itu sudah 7 tahun berjuang bersama Ummi. Dalam kerumitan suasana waktu itu, Abah mengantar menggunakan sepeda ke Rumah Sakit Dr. Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitu sampai di rumah sakit, qadarullah, rumah sakit sedang penuh pasien sehingga Ummi tidak mendapatkan kasur untuk istirahat. Ditunggulah hingga mendapat kepastian, akhirnya pihak rumah sakit justru menyarankan Abah untuk mencari kos-kosan untuk istirahat di luar rumah sakit. Dengan kesakitan yang semakin menjadi-jadi, akhirnya mereka memilih pulang.
Saya tidak tahu persis cerita Ummi tentang peristiwa itu. Segmen kisah yang saya dengar adalah perjuangan-perjuangan Ummi dan Abah yang sempat jatuh dari sepeda, lalu bermalam-malam untuk pindah dari rumah sakit ke rumah, dan masih banyak lagi yang pasti saya terlewat kisahnya.
Yang pasti jelas, dari penuturan Abah, dengan penderitaan yang cukup lama, akhirnya Ummi melahirkan di bidan kampung dekat rumah pada tanggal 12 Rajab 1412 tahun Hijriyah selepas Shalat Jumat. Dengan peralatan bidan kala itu yang seadanya, maka lahirlah seorang bayi laki-laki sehat tak kurang suatu apa, ke dunia ini. Tunai sudah tugas jihad Ummi dari mengandung sekian lama hingga melahirkan bayinya.
Abah dan Ummi sangat bahagia dengan kelahiran anak keduanya itu. Mereka berharap agar anaknya itu kelak akan menjadi orang yang bermanfaat se-hakiki-nya kepada agama, masyarakat, dan bangsa. Mereka bercita-cita bahwa anaknya itu tidak akan menjadi pengganjal hidup usia senjanya kelak. Berbakti kepada orang tuanya adalah sebuah harapan yang ditaruh kepada anaknya itu.
Saya tidak terlalu paham betul dengan perjuangan Ummi dan Abah. Tetapi, saya begitu gemetar dengan cahaya muka Ummi dan Abah, yang begitu tulus dan perhatian dengan anaknya itu. Mereka berdoa semoga anaknya selalu mendapatkan restu dan rizqi yang selalu halal lagi baik.
Kepada anak mereka yang lahir di hari raya Islam nan berkah yaitu Jumat itu, mereka memberi nama Yan Restu Freski.
Semoga apa yang mereka doakan, dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar yang sehat