Saya mendapatkan kiriman video
yang cukup menggugah pikiran dari dosen saya melalui WAG (WhatsApp Group). Kemudian saya cari video aslinya di Youtube, untuk mendapat versi HD-nya. Berikut ini video yang saya maksud:
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=6S9E0MVteEc
Lalu saya menjadi teringat kata Ulama
bahwa masing-masing dari kita memang sudah punya jatah hidup yang sudah ditentukan semenjak ruh kita ditiupkan ke janin ibu. Itu pun sudah sepaket dengan segenap timeline-nya, entah tentang rezeki, tentang jodoh, tentang nasib dan lain-lain.
😒 Wah kalau gitu,
berarti kita hidup mending let it flow aja dong. Kan semua sudah diplotkan gitu?
😉 Nope at all. Tetap menjadi kewajiban kita untuk berusaha. Sebab yang dinilai bukanlah hasil, melainkan proses.
😒 Trus kalau gitu pula,
kita bebas sesuka hati berbuat apapun? Asal kita-nya untung?
😉 Nope at all. Tetap pula menjadi kewajiban kita untuk memilih usaha yang baik-baik saja.
Usaha yang baik dan menghasilkan yang baik. Bahkan kalaupun harus berhadapan dengan yang buruk-buruk (tidak ada pilihan yang baik), maka pilih yang lebih ringan keburukannya dari pilihan buruk-buruk itu.
But Why?
Sebab, selain yang dinilai itu adalah proses, yang lebih penting lagi adalah bagian akhirnya. Lebih jelasnya, bagian akhir dari hidup kita. Apakah hidup kita diakhiri dengan perbuatan baik atau buruk, itu jelas akan menjadi poin paling penting.
Tapi kita kan gak tau, umur sampe kapan, mati akan kapan?
Yes, itulah alasan kenapa kita menjadi harus terus menerus berbuat baik, karena kita tak pernah tau batas timeline kita akan sampai kapan. Hehehe...
#disclaimer: jangan jadikan video itu bertajuk "Semua akan indah pada waktunya" lalu itu menjadi alasan kita bermalas-malasan untuk menyelesaikan skripsian dan kuliah. Hehe...