Rabu, 18 Desember 2013

Muhasabah dulu yuk!

Memang, benar adanya. Jika semua sudah ditetapkan, maka tak pernah ada kekuatan apapun yang mengalahkan kekuatanNya. Tak pernah bisa maju sedetikpun, mundur sedetikpun. Semua rezeki ada padaNya, semua garis jodoh ada padaNya, semua garis maut ada padaNya. Masa depan tak pernah ada yang tahu, siapa yang tahu? Hanya Dia yang tahu. Dialah Penggenggam Masa Depan. Manusia itu buta masa depan, ditambah sombong dan serakah. Aku sadar, bahwa urusan dunia itu memang melelahkan. Mencari keridhoan manusia itu bikin penat. Tetapi mencari keridhoanNya? Bikin tenteram.

Lalu bagaimana dengan panggilanNya? Adzan berkumandang teriring ribuan alasan agar mengabaikannya. Astaghfirullah. Adzan, panggilan untuk semua hambaNya. Dia memanggil hamba untuk bersujud dan bersimpuh. Berkomunikasi lewat doa yang pasti dikabulkanNya. Tapi adzan adalah panggilan untuk semuanya.

Ada suatu saat nanti yang pasti walau tak pernah tahu kapan pastinya. Dia akan memanggil satu persatu hambaNya, untuk menghadap khusus kepadaNya. Panggilan suci yang akan menghampiri setiap makhluk bernyawa. Tak akan ada alasan lagi untuk mengabaikanNya. Sekali panggil, harus menghadap.


Ya Allah, tempatkanlah kami dalam kondisi terbaik ketika Engkau panggil kelak. Berilah kami ketenangan ketika Engkau panggil. Ceriakanlah jiwa kami ketika Engkau panggil. Sesungguhnya kami sadar bahwa urusan dunia ini melelahkan dan melenakan. Maka jadikan panggilanMu itu pemutus urusan dunia yang menyenangkan dan menjanjikan bagi kami. Kami mohon ampun kepadaMu Ya Robbana atas segala kesombongan dalam diri kami. Ya Allah, hadirlah dalam kehidupan dan kematian kami. Aamiin.

3 komentar:

  1. Assalam . Hanya ingin kepastian , tajuk entri ini musahabah atau muhasabah ? Jika musahabah ,boleh jelaskan maksudnya ? Apapun , saya turut mengaminkan do'a yg indah itu .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahiyaa.. Anda benar sekali.
      Maksud saya adalah Muhasabah. Terimakasih atas koreksinya.
      :D

      Hapus

Silakan berkomentar yang sehat